Kamis, 10 Juni 2010

HIDUP SETIAP HARI DI DALAM JEJAK LANGKAH MONTFORT 4 JEMBATAN CESSON

Tulisan ini hasil terjemahan saya dari karangan (refleksi) Br. Philipe, Sg.


Konfrater yang terkasih,

Montfort melewati Jembatan Cesson mengingatkan kita akan penyeberangan orang-orang Israel di Laut Merah. Bagi mereka, hal itu berarti akhir dari perbudakan mereka, permulaan kebebasan dan menjadi sadar akan sebuah perjanjian yang tanpa syarat antara Allah dan mereka.
Sesudah melewati Jembatan Cesson, Montfort melakukan perjalanannya ke suatu kehidupan yang baru, sebuah perubahan yang radikal, suatu pemutusan dari kaum keluarganya yang nyaris sempurna, suatu perjumpaan dengan Allah dan pemenuhan akan sebuah panggilan yang telah dijalaninya bahkan sampai melawan ayahnya.
Setiap kita akan mengadopsi spiritualitas Eksodus, yaitu, hidup dalam iman dan kesabaran “ padang gurun yang terbentang luas” yang mana kehidupan itu merupakan sesuatu yang terus dibawa.” Allah tetap berkarya di antara kita, dan apa yang ia kehendaki yakni bahwa kita menikmati kehidupan dan kebebasan. Dalam doanya bagi para misionaris, Montfort berseru kepada Tuhan “LIBEROS”
Dengan meniru Monfort, marilah kita mengucap syukur kepada Tuhan karena banyaknya waktu yang telah ia berikan dalam hidup kita. Bagaimana kita dapat memberi dalam keputusasaan atau tekanan andaikata kita menempatkan kepercayaan kita dalam Maria (bdk. BS 107) dan berjanji untuk memperhatikan “Ibu cinta kasih yang berkobar” (BS 215)?

MARILAH KITA MENJADI MURAH HATI….. DIA ADALAH MURAH HATI



Amatilah

Arahkanlah pikiranmu kembali kepada kunjungan yang kamu lakukan ke Gereja St. Saviour, Gereja St.-Aubin, kapel Sekolah St. Thomas Becket.
Pada poin ini, akan disarankan untuk membaca apa yang telah ditulis Montfort: kunjungan dari Nyonya de Sevigny, keputusannya untuk menjadi seorang imam, persahabatannya dengan Jean Baptiste Blain dan Claude Poullart des Places, cintanya bagi orang miskin, ketidakberuntungan, dll.
Lukisan Louis-Maria dalam perjalanannya ke Paris, dan semua hal di atas, amati dia yang melewati Jembatan Cesson.
Ambilah waktu untuk mengamati…

Pemahaman__________
Sembari merenungkan kutipan-kutipan Kitab Suci berikut ini, kutipan-kutipan dari Regula dan dari tulisan-tulisannya, cobalah temukan apa yang dapat Montfort ajarkan bagimu dewasa ini dengan melewati Jembatan Cesson: ia mungkin mengajarimu memutuskan beberapa ikatan (memutus hubungan/relasi) supaya bertahan di padang gurun, untuk melangkah kepada sebuah kehidupan “baru” dan sebuah perjanjian dengan Allah, yang didukung oleh cinta Ibumu Maria.
Mt. 4: 22 Dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia
Mt. 16:24 Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya,
memikul salibnya dan mengikut Aku.”
Mt. 19:21 Kata Yesus, “ Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di Sorga, kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku.”
Mrk 10:28-30 Berkatalah Petrus kepada Yesus: “Kami ini telah meninggalkan segal sesuatu dan mengikut Engkau!” Jawab Yesus:
Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudara
nya laki-laki atau saudaranya perempua, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada
masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat…dan pada zaman yang akan datang, ia akan menerima hidup yang kekal.
Yoh 15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya
ia lebih banyak berbuah.
Flp 3:8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya
Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Krist us.




Baca sekali lagi dan renungkan Regula; inilah yang mestinya bermanfaat
3 6
1 Jangan lupa kejahatan yang ada
2 di dunia, dalam komunitasmu, di dalam dirimu,
3 dalam kerinduan untuk mengalami kesejahteraan
4 kamu menyerahkan milikmu yang terbaik
5 tanpa henti kamu mesti mati terhadap apa yang menjadi bagian dari dirimu sendiri
6 dengan demikian turut ambil bagian dalam kematian Kristus
7 untuk berbagi dalam kehidupan Kebangkitan-Nya.

1-4 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. 1 Tim 6:9-10
Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam dunia, yaitu, keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. 1 Yoh 2:15-16.
5 Para anggota komunitas mestinya menjadi miskin baik dalam kenyataan maupun dalam roh, (bdk. Kan 600). PC 13
5-7 Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci Bapanya, Ibunya, istrinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Luk 14:26
Dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah. Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut sajapun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus. Ef 5:2-3

6 5

1 Allah tinggal bersamamu;
2 dengan demikian, pekerjaanmu, istirahatmu, seluruh kehidupanmu
3 menjadi sebuah kurban yang berkenan di hadapan-Nya.
4 Kamu menjumpai-Nya
5 dalam pribadi-pribadi yang kamu temui dan peristiwa-persitiwa kehidupanmu sehari-hari.
6 Setiap tahapnya yang kamu jalani ada dalam Terang-Nya.
7 Kamu tidak dapat hidup tanpa mendengarkan-Nya,
8 berbicara dengan-Nya.
9 Jangan membiarkan dirimu dikalahkan
10 oleh pikiran tentang hal-hal yang tampak dan hari-hari kebahagiaanmu.
11 Ia menuntut sebagian dari waktumu bagi diri-Nya sendiri.
12 Biarlah hati dan pikiranmu tetap sadar akan kehadiran-Nya.

2-3 Sebab mereka yang dibaptis karena kelahiran kembali dan pengurapan Roh Kudus disucikan menjadi kediaman rohani dan imamat suci, untuk sebagai orang kristiani, dengan segala perbuatan mereka, mempersembahkan korban rohani, dan untuk mewartakan daya-kekuatan Dia, yang telah memanggil mereka dari kegelapan ke dalam cahaya-Nya yang mengagumkan ( lih. 1 Ptr 2:4-10) LG 10

5 Hanya dalam cahaya iman dan berkat renungan sabda Allah manusia dapat selalu dan di mana-mana mengenal Allah, -“kita hidup dan bergerak dan berada” dalam Dia (Kis 17:28), -dalam segala peristiwa entah mereka termasuk dalam kaum kerabat atau tidak- mempertimbangkan dengan cermat makna serta nilai-nilai hal-hal duniawi yang sesungguhnya, dalam dirinya maupun sehubungan dengan tujuan manusia… AA 4
Roh Kudus juga memberikan rahmat bagimu untuk menemukan gambaran tentang Tuhan di dalam hati manusia, dan mengajarimu untuk mencintai mereka sebagai saudara-saudara dan saudari-saudari. Lagi, Ia membantumu untuk melihat perwujudan-perwujudan cinta-Nya dalam segala peristiwa. ET 44

6 Hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela. Kej 17:1
9-12 Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berhaga-jagalah sambil mengucap syukur. Kol 4:2

Selanjutnya bacalah apa yang ditulis Montfort dan yang ia sediakan bagi kehidupan religiusmu dewasa ini.
CKA 194 jikalu kita adalah milik Kebijaksanaan yang menjelma, Yesus Kristus, maka kita mesti melakukan penyangkalan diri dan membaharui dunia dan diri.

SM 46 Sebelum melakukan segala sesuatu, kita mesti menyangkal diri dan meninggalkan pandangan-pandangan kita sendiri
SM 49 “Ratuku yang tercinta, untukmu aku pergi kian ke mari, untukmu aku melakukan ini atau itu, untuku aku menderita penyakit ini atau penghinaan itu”.
BS 80 Setelah semua ini, kita masih harus merasa takjub atas firman Tuhan bahwa barangsiapa ingin mengikuti-Nya harus menyangkal dirinya dan membenci nyawanya.
BS 80 Kedua, untuk mengosongkan diri, kita perlu mati setiap hari terhadap diri kita sendiri, artinya menolak aktivitas kuasa-kuasa gelap jiwa kita dan aktivitas panca indera tubuh kita.
BS 259 Pesan ini akan mengatakan kepadamu apa yang mesti kamu lakukan untuk meyakinkan bahwa kamu dibimbing oleh roh Maria.

C 148 ayat 1 Saya harus mencintai seorang yang lain sebagaimana Allah hadir dalam diri saudaraku.
Ayat 7 Entah seorang kudus atau pendosa, apakah besar atau kecil,… meskipun demikian Ia adalah yang memikat (hati)
ayat 19 Allah yang agung, yang dapat mengetahui hukum cinta kasihmu, manakah yang membimbingmu menjadi manusia?

Tindakan____________

“Kristus memilih kita untuk menjadi saksi Injil-Nya di dunia.”

Apakah saya benar-benar percaya bahwa Tuhan tetap memanggilku?
• Apakah Ia memanggilku untuk menjadi atau untuk bertindak?
• Siapakah Ia yang mengutusku?

Dalam upaya untuk memenuhi panggilanku, apakah Saya menanggapi panggilan Allah seperti yang mestinya saya ketahui, memikirkan bahwa
• Saya mestinya menjadi serupa denga Kristus?
• Saya mestinya berjuang keras menuju kekudusan?
• Saya mestinya bersaksi tentang cinta Allah bagi kemanusiaan?
• Saya mestinya memenuhi panggilanmu supaya menjalankan misiku?

Pertanyaan-pertanyaan apakah yang muncul ketika melewati Jembatan Cesson, dan apa jawaban yang dapat saya berikan?
• Apakah kehidupan agamaku semurni sekarang ketika saya memulainya (lebih atau kurang)?
• Apakah saya membatinkan hal-hal yang tidak membantu dalam karyaku?
• Apakah saya berkeinginan untuk sharing (berbagi) dengan konfraterku?
• Apakah saya bersedia memotong tali yang tidak membawa saya lebih dekat dengan Alllah?
• Apakah saya menyediakan cukup waktu untuk Allah secara khusus?

Montfort menata sebuah kehidupan baru, meletakkan kebenarannya dalam diri Allah, dan tak pernah melihat kembali secara sepintas.
Tatkala saya menemukan kehidupan yang sukar, apakah saya berbalik kepada Penyelenggaraan Ilahi dan berjanji kepada Allah? Dia adalah seorang Bapa yang tak pernah meninggalkan saya.


TINGGALKANLAH DAERAHMU SENDIRI

Melewati sebuah jembatan bukan merupakan sebuah peristiwa yang penting dalam dirinya sendiri. Bagaimanapun juga, nilai perjalanan simbolik tersebut mungkin menjadi begitu besar dan pada poin khusus dalam kehidupan Montfort apa yang disebut penyeberangan Jembatan Cesson memiliki signifikansi khusus.
Pakaian dan uangnya yang baru diberi tidaklah berharga sebagaimana Montfort sendiri menggigil kedinginan dan penuh sukacita. Ia mengetahui bahwa sekarang ia berada dalam puncak kehidupan orang miskin; mereka adalah anak-anak Allah yang tidak terbeban yang hanya memiliki cinta. Jembatan Cesson berdiri membagi garis antara dua jalan kehidupan.
Sedekah yang Montfort berikan merupakan sikap yang bermakna, yang berimplikasi bagi akhir kehidupannya. Hal ini menyimbolkan pemutusan masa lampau dan merupakan suatu latihan pelepasan yang implikasi-implikasinya pelan-pelan mencuat ke permukaan. Pada saat itu, penuh dengan kesadaran atas apa yang ia kerjakan, ia meletakkan dasar spiritualitasnya. Sesudah mengatakan selamat tinggal Rennes dan memberikan pakaian-pakaiannya, lantas berada di sisi kaum miskin dan mengosongkan dirinya dari kodratnya yang lama (manusia lama) untuk mengenakan pakaian perendahan diri di hadapan Penyelenggaraan Ilahi dan mengamalkan Injil, ia kembali ke masa lalu dan menata petualangan spiritualnya



Br. Louis Philippe Guimont, s.g.

Tidak ada komentar: